Deterrence of Radicalism through Multicultural Education among Students

Authors

  • Rina Kurnia IAIN Syekh Nurjati, Cirebon

Keywords:

deterrence of radicalism, multicultural education

Abstract

Students who are in the age range of 18 to 21 years are in their late teens. They have a high curiosity, one of which is on the spiritual aspect. They are looking for their true identity to define the right way of life according to the guidance of the Qur'an and As-Sunnah. Viewed from a social perspective, students come from various regions, ethnicities with different religious understanding and diverse social backgrounds, so multiculturalism is reflected in Bhineka Tunggal Ika. Thus, there is a potential for integrative and disintegrative values among students. Efforts to define the life meaning and identity that is not fortified by correct religious understanding and the influence of friendship based on disintegrative values can lead to radicalism. Therefore, the purpose of this research was to counteract the understanding of radicalism among students through multicultural education, so that the true meaning of life according to the guidance of the Al-Qur'an and As-Sunnah through integrative values can be internalized in thoughts and attitudes and manifested in actions. The research method used was descriptive qualitative. The results of the study show that there is increased understanding of the dangers of radicalism so that exclusive understanding of religious doctrines can be minimized and radicalism can be prevented through multicultural education.

References

Arisona, R. D. (2019). Pendidikan Multikultural Pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Sebagai Upaya Pencegahan Sikap Radikalisme Mahasiswa Tadris IPS IAIN Ponorogo. Annual Conference for Muslim Scholars, 17(1), 73–80. www.mediaindonesia.com/28

BBC News Indonesia. (2022). Terorisme: Mahasiswa Terlibat Aksi Teror, Program Anti Radikalisme di Kampus Disebut ‘Hanya Seremonial, Tidak Mengena’. http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-61622974 (Diakses pada Senin, 7 November 2022).

Beni, H., & Rachman, A. (2019). Media sosial dan radikalisme mahasiswa. ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(2), 191- 203.

Heryana, A. (2015). Informan Dan Pemilihan Informan Dalam Penelitian Kualitatif. Sistem Informasi Akuntansi: Esensi Dan Aplikasi, December, 14. eprints.polsri.ac.id

Hidayat, F. (2017). Kemenristekditi Pelajari Survei Soal Radikalisme Kalangan Mahasiswa. https://news.detik.com/berita/d- 3708243/kemenristekditi-pelajari-survei-soal-radikalisme-kalangan-mahasiswa. (Diakses pada Sabtu, 12 November 2022)

Jalwis. (2021). Sosialisasi Menangkal Radikalisme di Kalangan Mahasiswa. Ejournal.Iainkerinci.Ac.Id, 1(1), 52. http://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/altifani/article/view/882

Nurhayati, E., & Nurhidayah, Y. (2019). Peranan Pendidikan Multikultural dalam Menangkal Sikap dan Perilaku Radikalisme Santeri di Pondok Pesantren Al-Mizan Majalengka. http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/4261

Rusandi, & Muhammad Rusli. (2021). Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 2(1), 48–60. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18

Salim, N., Suryanto, S., & Widodo, A. (2018). Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme Melalui Pendidikan Multikulturalisme pada Siswa MAN Kediri I. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara, 2(1), 99–107.

Santoso, S. P. (2020). Pengantar Dasar Kajian Terorisme Abad 21: Menjaga Stabilisasi Keamanan Negara (Issue May).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafruddin, Masyhuri, & Suud. (2019). Urgensi Pendidikan Multikultural Untuk Mencegah Faham Radikalisme Pada Siswa SMA dan MA di Kecamatan Dompu. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(1).

Widyaningsih, R., Sumiyem, & Kuntarto. (2017). Kerentanan Radikalisme Agama Di Kalangan Anak Muda. Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII, 6, 1553–1562. http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding Zubaedi, Z., Utomo, P., Zubaidah, Z., Kholidin, F. I., & Rahmawati, N. R. (2020). Nilai Kerja dalam Teks Mawlid Syarf Al-Anam dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi-Sosial Melalui Kesenian Islam Syarofal Anam: Kajian Hermeneutika Gadamerian. At-Ta'lim: Media Informasi Pendidikan Islam, 19(2), 428-444. http://dx.doi:10.29300/atmipi.v19.i2.4002

Zubaedi, Z., Utomo, P., & Heriadi, M. (2021). Efektivitas Penggunaan Media Sosial Sebagai Bimbingan Pribadi-Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan pada Masyarakat. Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 10(2), 129-146. http://dx.doi.org/10.29300/mjppm.v10i2.5517 Zubaedi, Z., Utomo, P., & Musofa, A. A. (2022). Nilai-nilai Kerja dalam Kesenian Islam Syarafal Anam Sebagai Bimbingan Pribadi-Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Cegah Tangkal Radikalisme (Deradikalisasi). Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 6(2), 79-94. http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v6i2.4464

Zubaedi, Z., & Utomo, P. (2021). Nilai Kerja dalam Pendekatan Tasawuf dan Pengaruhnya Sebagai Bimbingan Pribadi-Sosial Terhadap Pembentukan Karakter Masyarakat Modern. Altifani: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, 1(2), 99-112. https://doi.org/10.32939/altifani.v1i2.912

Downloads

Published

2022-11-27

How to Cite

Kurnia, R. . (2022). Deterrence of Radicalism through Multicultural Education among Students. Proceedings of Siliwangi Annual International Conference on Guidance and Counselling, 1(1), 116–121. Retrieved from https://ojs.aeducia.org/index.php/saicgc/article/view/25